OSILOMETRI

OSILOMETRI ??
Osilometri
merupakan metode pengukuran tekanan darah, yang lahir terlebih dahulu sebelum
metode Auskultasi. Metode Osilometri pertama kali ditunjukkan pada tahun 1876
dan melibatkan pengamatan osilasi dalam tekanan manset sphygmomanometer
(tensimeter) yang disebabkan oleh aliran darah. Namun, sekarang metode ini
merupakan metode standar untuk pengukuran tekanan darah otomatis dan versi
elektronik dari metode ini kadang digunakan dalam praktik umum.
Pada tahun 1885
fisiolog Perancis Marey mengamati bahwa, jika ia menempatkan lengan pasien di
ruang yang bertekanan maka tekanan dari ruangan akan berfluktuasi dengan denyut
nadi, besarnya fluktuasi bervariasi berdasarkan tekanan dari ruangan. Saat ini
diketahui bahwa fluktuasi ini sesuai dengan efek occluding pada tekanan di
arteri yang diterapkan secara seragam untuk lengan. Efek yang sama juga dapat
diamati dalam tekanan dari manset occluding.
1. METODE OSILOMETRI
Metode osilometri
menggunakan manset sphygmomanometer seperti metode auskultasi, tapi yang
digunakan merupakan sensor tekanan elektronik (transducer) untuk mengamati
osilasi tekanan manset.Osilometri dapat menghasilkan pembacaan yang tidak
akurat pada pasien dengan masalah jantung yang meliputi arteri sklerosis,
aritmia, pre-eklampsia, pulsus alternans, dan pulsus paradoxus. Gambar
berikut menunjukkan fluktuasi yang dalam manset, tekanan yang awalnya tinggi
dan kemudian secara bertahap menurun. Grafik kedua menunjukkan sinkron osilasi
jantung yang bervariasi dengan tekanan manset.
2. OLAH DATA PADA OSILOMETRI
Metode osilometri dilakukan dengan bantuan sebuah
cuff yang dipasang mengelilingi lengan. Penempatan cuff
ini dilakukan untuk penginderaan tekanan pada sebuah arteri besar yaitu arteri brachialis.
Tekanan cuff dinaikkan (inflasi) hingga supra-systolic tercapai.
Pada kondisi ini aliran darah pada arteri brachialis berhenti sementara.
Kemudian tekanan cuff akan diturunkan dengan laju yang konstan (deflasi).
Osilasi pulsa meningkat selama tekanan cuff berkurang, setelah mencapai nilai
maksimum osilasi akan berkurang menuju normal. Selama deflasi, digunakan sensor
untuk mengukur tekanan pada cuff agar dapat mendeteksi osilasi tekanan yang terjadi
seiring dengan denyut nadi. Berikut contoh gelombang hasil osilometri :
Secara
intuitif, orang mungkin menduga bahwa timbulnya osilasi akan terjadi pada
tekanan sistolik dan hilangnya osilasi akan terjadi pada tekanan diastolik.
Pada kenyataannya, timbulnya osilasi benar-benar terjadi di atas tekanan
sistolik dan osilasi tidak menghilang sampai di bawah tekanan diastolik.
Telah
terbukti bahwa tekanan (Pm), di mana osilasi memiliki amplitudo maksimum (Am)
adalah mean arterial pessure (MAP). Penelitian empiris dan teoritis telah
menunjukkan bahwa tekanan sistolik dan diastolik (Ps dan Pd) terjadi ketika
amplitudo osilasi.
Ps adalah tekanan di atas Pm di mana As / Am
= 0.55
Pd adalah tekanan bawah Pm di mana Ad / Am = 0.85
Pd adalah tekanan bawah Pm di mana Ad / Am = 0.85
3. BLOK DIAGRAM
Fig. Blok Diagram Osilometri |
Fig. Blok Diagram dari Sensor Tekanan Darah |
4. KOMPONEN OSILOMETRI
o
Sensor Tekanan
Sensor
tekanan biasanya menggunakan prinsip piezo-resistif untuk mengkonversi tekanan
menjadi sinyal listrik. Konversiperubahan tekanan dalam nilai resistor ini menciptakan
perbedaan tegangan output.Tekanan sistolik di atas 260 mmHg jarang terlihat dan
rentang nilai sistole dan diastole harus pada 0-300 mmHg. Karena sensor tekanan
biasanya ditentukan dalam psi, mengingat bahwa 1 mmHg adalah 0,01933 psi, maka
rentangnya adalah 0-5,8 psi. Namun, juga harus memiliki resolusi yang cukup detail
untuk menggambarkan fluktuasi tekanan dalam mmHg, yaitu sekitar 1% dari kisaran
tekanan akurat.Sensor pembacaan tekanan darah untuk pasien dengan tekanan darah
yang sangat tinggi (hipertensi) menggunakan desain sensor tersendiri.Biasanya,
sensor ini memiliki output impedansi dari 5 kĪ© dan menghasilkan output
diferensial dengan rentang skala penuh dari 200 mV meskipun pada pembuatannya
tidak dikalibrasi.
o
Filter dan
Amplifier
Pada
pengukuran tekanan darah, sensor akan menghasilkan 2 sinyal output sehingga
pemrosesan sinyal dilakukan dengan menggunakan instrument amplifier. Kedua
sinyal tersebut merupakan sinyal dasar ketika cuff dipompa dan dikempiskan dan
sinyal fluktuasi akibat denyut jantung. Selanjutnya, sinyal dasar akan difilter
dengan low pass dan sinyal fluktuasi difilter dengan band pass filter dan
sinyal keluarannya dinyatakan dengan tegangan sinyal dasar (Vb) dan tegangan
sinyal fluktuasi (Vf).
o
Analog to Digital Converter (ADC)
Sinyal yang
didapatkan dari sensor masih berupa sinyal analog sinyal analog, sehingga untuk
dapat dilakukan pengolahan sinyal, sinyal perlu dikonversi menjadi sinyal
digital. Berikut adalah keceptan dan akurasi yang dibutuhkan pada ADC untuk
blood pressure instrument:
ADC dapat
mencuplik dan mengkonversi dengan kecepatan yang sama Karena mikroprosessor
harus menghubungkan besarnya tekanan setiap waktu dengan besarnya amplitudo
fluktuasi setiap waktu. Dibutuhkan kecepatan sampling 50 – 100 Hz. Vb harus di
digitisasi dengan akurasi 1 – 2 mmHg dari 300 mmHg. Jika output sensor adalah 1
mV/mmHg maka sinyal Vb harus memperkuat 300 mV supaya mendekati nilai maksimum
input A/D converter.
o Mikroprosesor
Control pada cuff dan pengolahan sinyal output dilakukan oleh
mikroprosessor. Sinyal fluktuasi dianalisa untuk menentukan amplitudo fluktuasi
pada suatu titik waktu. Titik maksimum fluktuasi terjadi saat nilai tekanannya
sama dengan Mean Arterial Pressure. Sehingga, nilai sistol merupakan nilai
tekanan saat amplitudo fluktuasinya 0.55 MAP dan diastole adalah nilai tekanan
saat amplitudo fluktuasinya menurun sebesar 0.85 dari nilai maksimum.
Mikroprosessor juga dapat digunakan untuk menghitung denyut jantung pasien
dengan melihat sinyal fluktuasinya, Karena sinyal fluktuasi merupakan sinyal
hasil denyutan jantung yang dalam dunia kedokteran, denyut nadi merupakan representasi
dari denyut jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar